Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Serangan Israel Kepung RS di Gaza Tewaskan 3 Bayi

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 12 November 2023 |16:03 WIB
Serangan Israel Kepung RS di Gaza Tewaskan 3 Bayi
Serangan Israel kepung RS di Gaza tewaskan 3 bayi (Foto: AFP)
A
A
A

Israel telah meningkatkan serangannya di Gaza sebagai bagian dari responsnya terhadap serangan mendadak Hamas yang menewaskan 1.200 orang.

Menurut pejabat kesehatan Palestina, sejak itu, Israel telah membombardir dan memblokade Gaza, wilayah yang sudah miskin dan padat penduduk, menyebabkan lebih dari 11.000 orang tewas.

Serangan tersebut telah memicu meningkatnya peringatan mengenai layanan kesehatan di Gaza.

Direktur Jenderal Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Robert Mardini, mengatakan organisasinya terkejut dan terkejut dengan gambar dan laporan yang datang dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

“Situasi yang sangat menyedihkan bagi pasien dan staf yang terjebak di dalam harus dihentikan. Sekarang,” kata Mardini dalam postingan di X.

CNN tidak dapat memverifikasi jumlah korban tewas di Rumah Sakit Al-Shifa.

Jurnalis lepas Mustafa Sarsour, yang bertugas di rumah sakit tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa kondisi di dalam rumah sakit sangat buruk.

“Situasinya sangat sulit dan mengerikan. Setelah terjadi perlambatan penembakan sore ini, penembakan dan tembakan senjata kembali terjadi, menyasar apapun yang bergerak,” kata Sarsour, seraya menambahkan bahwa petugas medis di dalam fasilitas tersebut bekerja dengan cahaya lilin dan makanan semakin langka baik bagi dokter maupun pasien.

Badan-badan kemanusiaan telah menyuarakan kekhawatiran mengenai situasi di Rumah Sakit Al-Shifa. Angelita Caredda, direktur Dewan Pengungsi Norwegia untuk Timur Tengah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok tersebut “ngeri dengan laporan serangan tanpa henti terhadap rumah sakit di Gaza.”

“Pasien, termasuk bayi, dan warga sipil yang mencari pertolongan terjebak dalam serangan. Merupakan sebuah penghinaan untuk mengobarkan perang terhadap rumah sakit,” katanya.

Martin Griffiths, kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), juga mengutuk serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa “tidak ada pembenaran atas tindakan perang di fasilitas layanan kesehatan.”

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di X, Griffiths menulis bahwa orang-orang yang menggunakan dan bekerja di fasilitas kesehatan Gaza “harus percaya bahwa itu adalah tempat perlindungan dan bukan tempat perang.”

Rumah sakit lain juga ikut terlibat dalam pertempuran tersebut. Pada hari Jumat, direktur dua fasilitas tersebut mengatakan bahwa tank-tank Israel telah mengepung mereka.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement