GAZA - Israel telah memerintahkan warga Palestina di Khan Younis, kota terbesar di Gaza selatan, untuk meninggalkan rumah mereka.
Kota ini menampung ratusan ribu orang yang meninggalkan Gaza utara ketika Israel memulai operasi darat melawan Hamas.
Perintah baru ini menunjukkan operasi militer bisa segera bergerak ke arah selatan Jalur Gaza.
Israel mengatakan tujuannya adalah untuk memusnahkan Hamas, menyusul serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 orang dan lebih dari 240 orang disandera.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan lebih dari 12.000 orang telah dibunuh oleh Israel sejak saat itu, termasuk 5.000 anak-anak.
Pada Sabtu (18/11/2023), rudal Israel menghantam sebuah bangunan perumahan di Khan Younis dan menewaskan 26 orang.
Israel belum mengomentari insiden tersebut. Namun mereka telah menyebarkan selebaran di wilayah yang lebih luas, mendesak orang-orang untuk mengungsi ke tempat perlindungan.
“Saya tahu ini tidak mudah bagi banyak dari mereka, tapi kami tidak ingin melihat warga sipil terjebak dalam baku tembak,” terang Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada jaringan AS, MSNBC pada Jumat (17/11/2023).
“Israel tidak ingin melihat “warga sipil terjebak dalam baku tembak,” lanjutnya.