Mosaik berukuran tinggi tiga meter dan lebar 1,9 meter ini memberikan wawasan seni dan budaya pada masa itu. Anehnya, lukisan ini pertama kali disalahartikan sebagai gambar seorang suci wanita yang sedang memainkan harpa, namun kemudian dikaitkan dengan Orpheus, seorang tokoh dari mitologi Yunani, yang memiliki hubungan dengan Yesus atau Daud dalam seni Bizantium.
Sayangnya, wajah tokoh utama tersebut rusak tak lama setelah ditemukan. Setelah Israel merebut Jalur Gaza dalam Perang Enam Hari tahun 1967, mosaik tersebut dipindahkan ke Museum Israel untuk direstorasi, dan tetap menjadi bukti kekayaan sejarah wilayah tersebut.
Saat ini, pengunjung dapat mengagumi lantai mosaik sinagoga di Museum Orang Samaria yang Baik Hati, yang terletak di dekat Jalan Yerusalem-Jericho dekat pemukiman Israel di Ma'ale Adumim. Salah satu panel paling terkenal di lantai mosaik menggambarkan Raja Daud, yang diidentifikasi dengan prasasti Ibrani bertuliskan "David", saat ia memainkan kecapi dengan sekelompok hewan liar jinak di hadapannya.
(Susi Susanti)