Pada beberapa kesempatan, ia telah dilarang memasuki Inggris karena dianggap sebagai ancaman terhadap harmoni masyarakat dan keamanan publik.
Pada 2009, pemerintah Inggris menolak izin kunjungannya, meskipun undangan dari anggota House of Lords.
Alasannya terkait dengan film kontroversialnya "Fitna," yang mengkritik Al-Quran sebagai "buku fasis" dan memicu protes kekerasan di seluruh dunia Muslim pada tahun 2008 karena mengaitkan ayat-ayat Alquran dengan serangan teroris.
3. Pandangan Pro-Israel yang Kuat
Dalam kurun waktu lebih dari dua dekade, Wilders dikenal karena retorika yang memprovokasi kebencian terhadap Islam dan pengikutnya, mencakup penghinaan terhadap Nabi Muhammad dan Alquran.
Wilders juga menunjukkan dukungan yang konsisten terhadap Israel, dengan sikap yang jelas anti-Palestina.
Dia memperjuangkan pemindahan Kedutaan Besar Belanda dari Tel Aviv ke Yerusalem, serta menyarankan penutupan pos diplomatik Belanda di Ramallah.
Pandangan pro-Israelnya dapat menjadi salah satu alasan ketidaksetujuannya terhadap kelompok atau negara yang dianggap anti-Israel, termasuk beberapa negara Islam.
4. Kritik Terhadap Nilai-Nilai Islam
Wilders kerap mengkritik nilai-nilai yang dianggapnya bertentangan dengan nilai-nilai Barat, termasuk hak asasi manusia dan kebebasan berbicara, yang menurutnya terancam oleh ekspansi nilai-nilai Islam.