Seperti diketahui, perang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas memimpin serangan mematikan terhadap komunitas di Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada Senin (25/12/2023) bahwa sekitar 20.674 warga Palestina telah tewas dalam pemboman Israel sejak saat itu. Dilaporkan sebagian besar korban jiwa adalah perempuan dan anak-anak.
Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas ketika kelompok bersenjata Hamas menyerbu perbatasan pada 7 Oktober. Sekitar 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera. Israel mengatakan 132 orang masih ditahan.
Media Israel dan Arab melaporkan bahwa Mesir telah mengusulkan rencana gencatan senjata antara kedua belah pihak.
Menurut laporan, rencana tersebut akan mencakup pembebasan bertahap semua sandera Israel dan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel selama satu setengah bulan, yang diakhiri dengan penangguhan serangan Israel.
Kesepakatan gencatan senjata sementara sebelumnya yang dinegosiasikan oleh Qatar menghasilkan puluhan sandera dibebaskan dari Gaza dengan imbalan tahanan Palestina.
Sejauh ini, baik Israel dan Hamas menolak seruan gencatan senjata.