Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korut Tembakkan 200 Peluru Artileri ke Perbatasan Laut, Penduduk Korsel Diperintahkan Berlindung

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 05 Januari 2024 |15:13 WIB
Korut Tembakkan 200 Peluru Artileri ke Perbatasan Laut, Penduduk Korsel Diperintahkan Berlindung
Foto: Reuters.
A
A
A

SEOUL - Korea Utara menembakkan lebih dari 200 peluru artileri ke laut pada Jumat, (5/1/2024) di dekat perbatasan maritim yang tegang dengan Korea Selatan, kata seorang pejabat militer, sementara penduduk dua pulau di Korea Selatan diperintahkan untuk mencari perlindungan karena "situasi" yang tidak ditentukan.

Kementerian Pertahanan tidak akan mengkonfirmasi apakah perintah tersebut dipicu oleh tembakan artileri Korea Utara atau latihan Korea Selatan sebagai tanggapannya.

Namun, pesan teks yang dikirim ke penduduk dan dikonfirmasi oleh pejabat pulau menyebutkan "tembakan angkatan laut" akan dilakukan oleh pasukan Korea Selatan mulai pukul 15.00 waktu setempat pada Jumat.

Seorang pejabat di pulau Yeonpyeong, yang terletak tepat di sebelah selatan perbatasan laut Garis Batas Utara (NLL) yang disengketakan, mengatakan evakuasi diperintahkan agar penduduk pindah ke tempat perlindungan bom di pulau itu atas permintaan militer Korea Selatan.

Penembakan yang dilakukan oleh Korea Utara tidak menyebabkan kerugian sipil atau militer di Korea Selatan, kata militer Korea Selatan dalam sebuah konferensi pers.

“Ini adalah tindakan provokasi yang meningkatkan ketegangan dan mengancam perdamaian di Semenanjung Korea,” kata Lee Sung-joon, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan sebagaimana dilansir Reuters.

Semua peluru artileri Korea Utara mendarat di sisi utara perbatasan laut, kata Lee, seraya menambahkan bahwa militer Korea Selatan telah memantau pergerakan Korea Utara di sepanjang pantainya dengan bekerja sama dengan militer Amerika Serikat (AS).

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement