KULONPROGO - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berharap Bawaslu untuk tegas dalam menindak praktik poliik uang pada Pemilu dan Pilpres 2024. Masyarakat diminta tidak terpengaruh "amplop" dalam menentukan pilihan terhadap calon pemimpin.
"Bawaslu jangan ngantuk. Mereka dibiayai dengan uang negara untuk mengawasi. Jangan cemas, jangan Susah," kata Haedar saat menghadiri Hari Syiar Muhammadiyah di Masjid Agung Wates Kulonprogo, Minggu (7/1/2024).
Menurutnya, jemaah yang datang dalam HSB ini diberikan amplop kosong. Harapannya mereka infak atau sedekah dalam pembangunan masjid. Hal ini akan menjadi amal jariah.
"Kalau amplop ini ada isinya, nanti malah kena semprit Bawaslu," katanya.
Haedar mengajak masyarakat menggunakan akal dalam memilih calon pemimpin. Jangan sampai hanya karena uang mereka memilih, karena itu tidak benar dan tidak sesuai aturan. Di masyarakat bahkan ada slogan terima uangnya dan tidak piliha calon. hal itu juga tidak baik.
Mendekati Pemilu, politik uang kian massif. Banyak IRT yang memilih pulang ke kampung karena alasan banyak amplop yang dibagikan calon. Bahkan ada kampung yang dengan terbuka menerima serangan fajar dengan dalin untuk pembangunan masjid.
"Itu tidak boleh. Kalau demokari urusannya dengan uang Indonesia tidak akan maju," katanya.