Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pemandangan Mengerikan di Gaza Utara, Mayat-Mayat Tergeletak di Jalanan dan Orang-Orang Kelaparan

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 13 Januari 2024 |19:38 WIB
Pemandangan Mengerikan di Gaza Utara, Mayat-Mayat Tergeletak di Jalanan dan Orang-Orang Kelaparan
Pemandangan mengerikan di Gaza utara, mayat-mayat tergeletak di jalanan dan orang-orang kelaparan (Foto: AP)
A
A
A

GAZA - Martin Griffiths, orang yang bertanggung jawab atas operasi bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza, menggambarkan kondisi yang mengerikan di Jalur Gaza, dan mengatakan bahwa rekan-rekannya telah menyaksikan adegan yang sangat mengerikan.

"Mayat-mayat tergeletak di jalan. Orang-orang dengan tanda-tanda kelaparan menghentikan truk untuk mencari apa pun yang bisa mereka peroleh untuk bertahan hidup," terang Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, kepada anggota Dewan Keamanan PBB pada Jumat (12/12/2024).

Griffiths mengatakan banyak orang tidak lagi memiliki rumah untuk kembali, dan tempat penampungan di daerah kantong tersebut menampung lebih banyak orang daripada yang mampu mereka tampung.

Makanan dan air hampir habis dan risiko kelaparan semakin meningkat dari hari ke hari.

Dia menegaaskan sistem kesehatan dalam keadaan kolaps, dimana perempuan tidak dapat melahirkan dengan aman, anak-anak tidak dapat mendapatkan vaksinasi, penyakit menular meningkat dan orang-orang mencari perlindungan di halaman rumah sakit.

Dalam kritik pedasnya, Griffiths mengatakan upaya timnya untuk mengirim konvoi kemanusiaan ke utara mengalami penundaan dan penolakan di tengah kondisi yang tidak memungkinkan, dan keselamatan pekerja bantuan berada dalam bahaya.

"Perintah untuk evakuasi tidak henti-hentinya. Ketika operasi darat bergerak ke arah selatan, pemboman udara semakin intensif di daerah-daerah di mana warga sipil diminta untuk pindah demi keselamatan mereka," lanjutnya tentang kebijakan evakuasi Israel.

“Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kehidupan manusia yang bermartabat hampir mustahil,” katanya.

Namun kepala kemanusiaan PBB juga mendesak masyarakat untuk tidak melupakan 1.200 orang tewas, ribuan orang terluka, dan ratusan orang terluka dalam serangan brutal Hamas dan kelompok bersenjata lainnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, dan laporan kekerasan seksual yang menjijikkan.

“Apa yang kita lihat sejak 7 Oktober adalah noda pada hati nurani kolektif kita. Kecuali kita bertindak, hal itu akan menjadi noda yang tak terhapuskan pada kemanusiaan kita,” ungkapnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement