Laporan tersebut mengatakan bahwa meskipun ada upaya bersama untuk mendorong para korban untuk melapor, namun tim tersebut tidak dapat mewawancarai satupun dari mereka.
Sementara itu, Hamas membantah jika kelompoknya melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan selama serangan tersebut.
Laporan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Hamas, yang dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris dan lainnya, mulai muncul segera setelah tanggal 7 Oktober dan terus bertambah sejak saat itu.
BBC juga telah melihat dan mendengar bukti pemerkosaan, kekerasan seksual, dan mutilasi perempuan.
Beberapa tuduhan pemerkosaan dan kekerasan seksual tidak dapat diverifikasi atau tidak berdasar. Termasuk kasus yang dipublikasikan secara gamblang mengenai seorang wanita hamil yang rahimnya dilaporkan robek dan janinnya ditusuk.
PBB juga mengatakan bahwa pihaknya belum mampu menentukan pola mutilasi alat kelamin yang jelas.
Tim PBB mengatakan mereka juga menerima informasi tentang kekerasan seksual terhadap laki-laki dan perempuan Palestina di tempat penahanan, selama penggerebekan rumah dan di pos pemeriksaan setelah tanggal 7 Oktober.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Guterres mendukung penuh upaya Patten dalam kunjungannya ke Israel.
"Sekretaris Jenderal sama sekali tidak melakukan apa pun untuk menjaga agar laporan itu 'diam'. Faktanya, laporan tersebut disajikan kepada publik hari ini,” kata Dujarric.
(Susi Susanti)