BOJONEGORO – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Jawa Timur, sempat meluas dan membanjiri puluhan desa yang berada di sekitar bantaran Sungai.
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, banjir luapan Sungai terpanjang se pulau jawa ini telah membanjiri 48 desa yang tersebar di 11 kecamatan, namun banjir kini mulai surut seiring turunnya tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengungkapkan, dampak banjir luapan tersebut, selain merendam jalanan, juga merendam fasilitas umum dan pemukiman warga.
“Rumah yang terdampak sekitar 682 keluarga,” jelasnya melalui keterangan tertulis, selasa (12/2/2024).
Pihak BPBD Bojonegoro mengaku sudah memberikan sejumlah bantuan kepada warga terdampak, seperti makanan, posko penampungan dan Kesehatan, serta mendirikan dapur umum, meski mayoritas warga enggan untuk mengungsi.
“Selain rumah, banjir juga merendam sekitar 1.880 hektar areal pertanian,” tambahnya.
Sementara itu, TMA Sungai Bengawan Solo terus mengalami penurunan, hingga selasa petang tiang ukur ketinggian air di utara Pasar Kota Bojonegoro sudah turun drastis di angka 13.45 pielscaal, meski demikian kondisi Sungai yang memiliki Panjang lebih dari 550 kilo meter ini masih berstatus siaga kuning.
(Khafid Mardiyansyah)