RUSIA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Rusia menjalankan kampanye disinformasi untuk melemahkan Olimpiade Paris 2024.
Pada peresmian pusat renang Olimpiade yang baru, wartawan bertanya apakah menurutnya Rusia menargetkan Olimpiade tersebut.
“Tidak diragukan lagi termasuk di bidang informasi,” terangnya, dikutip BBC.
“Setiap hari (Rusia) menyebarkan cerita yang mengatakan bahwa kami tidak dapat melakukan ini atau itu, sehingga (Olimpiade) akan berisiko,” lanjutnya.
Pemerintah Prancis mengatakan Rusia baru-baru ini meningkatkan serangan propaganda terhadap Prancis, menggunakan akun palsu di media sosial untuk menyebarkan rumor dan disinformasi.
Hal ini menyusul peralihan Macron ke kebijakan yang lebih keras dalam perang di Ukraina, yang tidak lagi ia tolak untuk dikesampingkan pada akhirnya akan mengirim pasukan Prancis ke pihak Kyiv.
Prancis yakin intelijen Rusia berada di balik lukisan Bintang Daud Israel di tembok Paris setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang ditafsirkan sebagai upaya untuk mengobarkan perpecahan di Prancis.
Jaringan situs web buatan Rusia bernama Portal Kombat dituduh menyebarkan cerita yang dibuat-buat, seperti klaim bahwa tentara bayaran Prancis sudah bertugas di Ukraina, atau bahwa Macron membatalkan perjalanan ke Kyiv karena kekhawatiran akan adanya upaya pembunuhan.
Setelah serangan teroris Balai Kota Crocus di dekat Moskow, Menteri Pertahanan Prancis dan Rusia jarang melakukan hubungan telepon pada Rabu (3/4/2024).