Dia menambahkan, jika saat itu bukan hanya waktu yang tidak pas tetapi audiensnya juga tidak tepat. Karena yang namanya publik itu maka tidak bisa menganggap bahwa seseorang itu sepakat dengan apa yang bakal disampaikan tersebut.
"Sebenarnya normal-normal saja itu Muhammadiyah tidak ada hubungannya dengan itu," terangnya.
Muhammadiyah sebenarnya juga menyusun teks khutbah berkaitan dengan pemilu, tetapi substansinya adalah persaudaraan dan mempererat persaudaraan setelah pemilu. Dan karena khatib itu memang dia kenal dan menjadi bagian Muhammadiyah maka pihaknya bakal tabayun dan menanyakan alsannya apa menyampaikan hal tersebut.
"Jadi Muhammadiyah terkait apa yang subtasnsi disampaikan bukan di ranah Muhammadiyah. Kita akan Komunikasi meskipun bisa lewat medsos. Apalagi Muhammadiyah sendiri belum mendapatkan teks khutbah secara utuh bagaimana," kata dia.
(Arief Setyadi )