4 Fakta Drone Shahed-136 dilansir dari Armyrecognition.
Desain
Shahed-136 didasarkan pada desain bentuk sayap delta dengan kemudi penstabil di ujungnya. Memiliki panjang 3,5 m dengan lebar sayap 2,5 m dan berat sekitar 200 kg. Mesinnya terletak di bagian belakang badan pesawat. Desainnya menggabungkan pengaturan penyangga pendorong yang menghadap ke belakang.
Muatan
Bagian hidung Shahed-136 berisi hulu ledak fragmentasi berdaya ledak tinggi yang diperkirakan berbobot 30–50 kilogram dengan komposisi yang tidak diketahui serta optik untuk serangan presisi. Ia memiliki sistem navigasi inersia sederhana dengan sistem GPS untuk mencapai targetnya. Payloadnya juga dapat mencakup peralatan foto yang dapat mengambil gambar atau video diam dan real-time.
Kemampuan Terbang
Shahed-136 digerakkan mesin piston MADO MD-550 yang menghasilkan tenaga 50 hp. Mesinnya terletak di bagian belakang badan pesawat dan menggerakkan baling-baling berbilah dua dalam susunan "pendorong" dapat terbang dengan kecepatan maksimum 185 km dan diperkirakan memiliki jangkauan 1.000 hingga 2.500 km. Ia bisa terbang pada ketinggian 60 hingga 4.000 m.
Amunisi Tempur
Shahed 136 tersedia dalam tiga model di angkatan bersenjata Iran termasuk versi anti-personil dan kendaraan lapis baja, anti-benteng, dan pencari radar. Ini dapat diluncurkan dalam mode salvo dari truk dan digunakan sebagai drone segerombolan.
Dengan metode ini, beberapa drone diluncurkan secara bersamaan dan terbang dalam formasi yang dikendalikan dari stasiun yang sama yang dapat diprogram menggunakan algoritma untuk melakukan berbagai tugas termasuk pengawasan atau serangan.
Ini juga dapat digunakan sebagai mode amunisi serangan langsung yang telah diprogram seperti rudal jelajah jarak jauh atau sebagai amunisi berkeliaran berdurasi panjang yang dibatasi oleh jangkauan sinyal radio sekitar 150 km dalam menerima GNSS (Sistem Satelit Navigasi Global) yang baru. petunjuk lokasi sasaran.
(Maruf El Rumi)