Di reruntuhan rumah sakit Nasser, yang terbesar di Gaza selatan, Reuters melihat pekerja darurat mengenakan pakaian hazmat putih menggali mayat dari dalam tanah dengan peralatan tangan dan truk penggali. Layanan darurat mengatakan 73 jenazah lagi telah ditemukan di lokasi tersebut dalam satu hari terakhir, sehingga menambah jumlah yang ditemukan selama seminggu menjadi 283 orang.
Israel mengatakan mereka terpaksa bertempur di dalam rumah sakit karena pejuang Hamas beroperasi di sana, namun hal ini dibantah oleh staf medis dan Hamas.
Pihak berwenang Gaza mengatakan jenazah yang ditemukan sejauh ini hanya berasal dari satu dari setidaknya tiga kuburan massal yang mereka temukan di lokasi tersebut.
“Kami memperkirakan akan menemukan 200 jenazah lagi di kuburan massal yang sama dalam dua hari mendatang sebelum kami mulai bekerja di dua kuburan lainnya,” terang Ismail Al-Thawabta, Direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas, kepada Reuters.
Dia menuduh Israel melakukan "eksekusi" di rumah sakit dan menutupi kejahatan tersebut dengan menguburkan jenazah menggunakan buldoser. Israel membantah keras telah melakukan eksekusi.
Kerabat berdatangan untuk mengambil orang-orang tercinta untuk dimakamkan kembali. Anggota keluarga membawa jenazah Osama al-Shoubagy, salah satu dari mereka yang ditemukan di halaman rumah sakit, ke kuburan pada Senin (22/4/2024) untuk menguburkannya kembali di samping saudara perempuannya, yang pernah dia donorkan ginjalnya ketika dia sakit.
“Putri saya yang masih kecil meminta saya untuk mengunjungi makam ayahnya. Saya akan memberitahunya bahwa segera setelah kami menguburkannya, kami akan mengunjunginya. Syukurlah. Adegannya sulit, tapi kami mungkin akan merasa lega setelah menguburkannya,” kata istrinya Soumaya.
Di satu tangan dia memegang beberapa bunga kuning, di tangan lainnya, tangan putri kecil mereka Hind, yang mengenakan pakaian olahraga Disney "Frozen" berwarna kuning pucat untuk mengucapkan selamat tinggal kepada ayahnya.
“Dia mencintaiku, (dan biasa) membelikanku sesuatu, dan dia biasa mengajakku keluar,” kata gadis kecil di samping kuburan baru.
Warga Gaza melaporkan adanya serangan udara di beberapa wilayah lain, termasuk Rafah, dimana sehari sebelumnya dokter melakukan operasi caesar untuk menyelamatkan bayi dari rahim ibunya yang termasuk di antara mereka yang tewas.
Di Nusseirat di Gaza tengah, para pejabat mengatakan serangan udara telah merusak panel surya yang menjadi andalan rumah sakit sebagai sumber listrik.
(Susi Susanti)