Lebih dari 34.000 warga Palestina tewas dalam perang yang dimulai setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang. Sekitar 250 orang juga disandera dalam serangan kurang ajar itu.
Sementara itu, situasi kemanusiaan memburuk dengan cepat di sebagian besar wilayah Gaza. Kepala Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau WFP, Cindy McCain, mengatakan pada Minggu (5/5/2024) bahwa Gaza utara telah memasuki kelaparan besar-besaran setelah hampir tujuh bulan perang.
Menjelang seruan para pemimpin tersebut, Israel mengumumkan bahwa mereka memerintahkan warga Palestina untuk mulai mengungsi dari Rafah. Segera setelah perintah tersebut, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima proposal Mesir-Qatar untuk melakukan gencatan senjata.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan Israel akan melanjutkan operasinya di Gaza sementara para pejabat mempertimbangkan proposal gencatan senjata yang disetujui oleh Hamas. Dan Kabinet Perang Israel dengan suara bulat menyetujui operasi militer Rafah namun mengatakan akan melanjutkan upaya gencatan senjata.
Serangan baru yang ditargetkan di Rafah timur tampaknya bertujuan untuk menjaga tekanan terhadap Hamas saat perundingan berlanjut.
(Susi Susanti)