RAFAH – Sesaat setelah serangan udara Israel menghantam sebuah kamp di Rafah, Gaza selatan pada Minggu (26/5/2024) malam, mengobrak-abrik puluhan tubuh pria, wanita, dan anak-anak Palestina, serta memicu kobaran api yang dahsyat, rekaman video setelah kejadian tersebut memicu kengerian dan kecaman di seluruh dunia.
Namun di Israel, tokoh-tokoh terkemuka dan anggota masyarakat memandang pembantaian dan kebakaran sebagai cara sempurna untuk merayakan hari raya keagamaan.
Menurut Middle East Eye (MEE), Hari Minggu adalah Lag BaOmer, hari libur Yahudi di mana orang-orang di seluruh Israel menyalakan api unggun sebagai representasi cahaya spiritual yang dibawakan oleh Shimon bar Yochai, seorang rabi abad kedua yang dihormati.
Biasanya, perayaan paling menonjol pada hari itu terjadi di Gunung Meron di makam Shimon bar Yochai, di mana api unggun besar dinyalakan dan puluhan ribu jamaah berkumpul di salah satu acara massal terbesar di dunia Yahudi.
Namun akhir pekan ini, kekhawatiran keamanan membatasi kehadiran hanya 30 orang. Hal ini mendorong Yinon Magal, seorang jurnalis senior di Channel 14 Israel, mengunggah gambar pembantaian di Gaza dengan judul: "Pencahayaan utama tahun ini di Rafah." Dia kemudian menghapus postingan di X.
Jurnalis lainnya, Naveh Dromi di i24, mem-posting ulang video kebakaran tersebut dengan judul "Selamat Liburan". Postingan itu juga kemudian dihapus.
Yoav Eliasi, seorang rapper dan aktivis sayap kanan yang juga dikenal dengan nama panggungnya "The Shadow", memposting video kebakaran Rafah di Telegram yang juga menggambarkan kejadian tersebut sebagai api unggun Lag BaOmer.
Pada Minggu (26/5/2024) malam dan Senin (27/5/2024)pagi, media sosial Israel ramai, berbagi lelucon dan meme yang mengejek pembantaian Rafah.