Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Pejabat yang Dibunuh Pablo Escobar

Rachel Eirene Nugroho , Jurnalis-Jum'at, 21 Juni 2024 |15:46 WIB
4 Pejabat yang Dibunuh Pablo Escobar
4 pejabat yang dibunuh Pablo Escobar (Foto: CORTESIA)
A
A
A

BOGOTA - Pablo Escobar merupakan raja narkoba Kolombia yang terkenal sebagai pemimpin kartel Medellin. Kerajaan narkoba Escobar telah menjadikan dirinya sebagai salah satu pengedar narkoba paling berpengaruh di dunia pada tahun 1980an dan awal tahun 90an serta masuk dalam daftar miliarder Forbes selama tujuh tahun berturut-turut.

Escobar sejak masa mudanya telah banyak melakukan tindakan kriminal seperti menjual rokok ilegal dan tiket lotre palsu serta mencuri kendaraan bermotor. Menurut Wikipedia, pria yang lahir di Rionegro dan besar di Medellin ini mulai terlibat dalam dunia bisnis narkoba pada tahun 1970-an sebagai salah satu penyelundup. Baru pada tahun 1976, Escobar mendirikan kerajaan narkobanya sendiri yang bernama Kartel Medellin.

Kartel Medellin mulai berkembang dan mendominasi perdagangan kokain pada pertengahan tahun 1980-an. Melansir Britannica, Escobar sebagai pemimpin Kartel Medellin memiliki kekayaan sekitar USD25 miliar (Rp410 triliun) serta menguasai 80% pasar kokain global. Kartel Medellin ini setiap harinya menyelundupkan sekitar 15 ton kokain ke pantai Florida, Amerika Serikat (AS).

Sayangnya, bisnis Escobar diimbangi dengan aksi kekejamannya yang terkenal. Seringkali dia menangani masalah dengan ‘plata o plomo,’ yang artinya ‘perak’ (suap) atau ‘timah’ (peluru). Adapun yang menjadi korban dari kekejaman Escobar selain para penyelundup narkoba saingannya juga termasuk para pejabat pemerintah, polisi, dan warga sipil.

Akibatnya banyak korban jiwa berjatuhan dan orang-orang merasa semakin tidak aman, terutama setelah kartel Escobar meledakan pesawat pada tahun 1989 yang menewaskan lebih dari 100 orang. Tidak heran jika Pablo Escobar berani untuk membunuh para pejabat pemerintah yang justru memiliki perlindungan keamanan yang lebih.

Berikut empat pejabat yang menjadi korban pembunuhan Pablo Escobar dilansir berbagai sumber:

1. Rodrigo Lara Bonilla

Rodrigo Lara Bonilla merupakan seorang pengacara dan politikus Kolombia yang menjabat sebagai Menteri Kehakiman di bawah Presiden Belisario Betancur. Melansir The Sicario Effect, dia terbunuh pada tanggal 30 April 1984 saat sedang mengemudi di Bogota. Saat itu, Bonilla dibunuh oleh tim sicarios suruhan Pablo Escobar karena pekerjaannya sebagai menteri yang mengadili para penyelundup kokain dari Kartel Medellin.

2. Helena Diaz Perez

Maria Helena Diza Perez merupakan seorang hakim yang dibunuh setelah beberapa bulan mendakwa Pablo Escobar dan Gonzalo Rodriguez dari Kartel Medellin atas pembantaian 66 petani pada bulan April 1988. Dia meninggal pada usianya yang 38 tahun.

3. Carlos Ernesto Valencia Garcia

Carlos Ernesto Valencia Garcia merupakan seorang hakim dari Kamar Pidana Pengadilan Tinggi Bogota. Dia dibunuh oleh sicarios dari Kartel Medellin pada tanggal 16 Agustus 1989 saat dalam perjalanan pulang bersama pengawalnya. Pendapatnya mengenai keadilan harus transparan, vertikal, dan tidak dapat dikorupsi menjadi salah satu penyebab dari kematiannya. Selain itu dia menyetujui permintaan pengadilan terhadap Pablo Escobar dan pembunuh bayarannya atas pembunuh Guillermo Cano, penerbit Surat Kabar El Espectador, yang tentu membuat pihak Pablo Escobar tidak senang.

4. Luis Carlos Galan

Luis Carlos Galan merupakan calon presiden Kolombia pada tahun 1989 yang menjadi salah satu musuh terbesar raja kartel narkoba Pablo Escobar. Alasan utama mengapa ada permusuhan diantara Luis Carlos Galan dengan Kartel Medellin adalah karena isi kampanye Galan yang selalu menyinggung kartel narkoba.

Pemberantasan kartel narkoba Kolombia merupakan elemen inti dari kampanye pemilihan presiden Gallan pada tahun 1989. Nasibnya berakhir tragis dibunuh oleh pembunuh bayaran Pablo Escobar pada tanggal 18 Agustus 1989. Saat itu, Galan sedang menghadiri pertemuan massa politik di kota Soacha dengan dikawal oleh delapan belas pengawal bersenjata. Namun, Galan terbunuh ketika sedang naik ke atas panggung untuk menyampaikan pidato.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement