Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polusi Udara di Jakarta, Anggota DPRD DKI Kenneth : Pemprov Harus Segera Lakukan Rekayasa Cuaca

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Kamis, 27 Juni 2024 |08:21 WIB
Polusi Udara di Jakarta, Anggota DPRD DKI Kenneth : Pemprov Harus Segera Lakukan Rekayasa Cuaca
A
A
A

"Pemprov harus penuhi dahulu syarat formilnya untuk melakukan strategi rekayasa cuaca dan saya ingatkan jangan sampai menggunakan APBD karena ada Peraturan BNPB Nomor 02 Tahun 2018 tentang penggunaan dana siap pakai, dan PP Nomor 22 Tahun 2008 jadi bisa memakai skema dana siap pakai dari BNPB, jadi tidak membebani APBD DKI Jakarta dan tidak akan mengganggu program Pemprov yang sudah berjalan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDI Perjuangan Provinsi DKI Jakarta itu.

Dalam skenario memecahkan masalah polusi udara, Kent meminta kepada semua pihak gerak cepat dan melakukan kolaborasi antar lembaga. Ia menjabarkan, BMKG menjadi penyedia data potensi awan yang bisa disemai, BRIN memiliki teknologinya, TNI AU dapat mengoperasikan pesawat dalam operasi TMC menyebar garam atau intikondensasi, BNPB memiliki kapasitas dalam penyediaan anggaran dalam kegiatan operasi TMC, hingga KLHK yang berperan untuk memberikan data perkembangan kualitas udara.

"Dari sisi kebijakan lain yang mungkin bisa dilakukan yaitu pengurangan sumber polusi itu sendiri, di DKI Jakarta salah satu sumber polusinya adalah kendaraan bermotor, industri hingga PLTU, permasalahan inilah sebenarnya yang harus dikontrol," tutur Kent.

Lebih lanjut, Kent menerangkan, rekayasa cuaca sangat penting untuk mengurangi polusi karena hal ini diharapkan akan mempercepat terjadinya hujan. Sebab, ketika hujan turun akan terjadi pencucian polutan di atmosfer.

"Harus ada penanganan yang tepat untuk memperbaiki udara yang buruk di tengah musim kemarau ini. Jadi harus dilakukan langkah taktis dan cepat," tegas Ketua IKAL PPRA LXII Lemhannas RI ini.

Selain itu, Kent juga meminta kepada Pemprov DKI Jakarta harus berupaya maksimal agar polusi udara dapat dikendalikan, agar warga dapat menghirup udara bersih dalam kehidupannya sehari-hari. dan Pemprov harus memberikan informasi tentang kadar polusi udara secara rinci dan berkala kepada masyarakat secara lebih luas dan dengan kalimat yang mudah dipahami.

"Dan jika ada warga negara yang mengalami gangguan kesehatan, atau kelompok berisiko yang rentan terkena gangguan akibat polusi udara, pemerintah harus memberikan akses ke warga pada pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya tanpa harus membebani ekonomi mereka. Dan juga lebih menggencarkan secara masif sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat," tuturnya.

Di tengah musim kemarau dengan kondisi udara buruk, Kent meminta kepada masyarakat agar meminimalisir efek dari paparan cuaca panas, seperti hindari beraktivitas di luar ruangan, kenakan masker, perbanyak minum air putih dengan suhu dingin, terutama jika sedang beraktivitas dan berolahraga, konsumsi makanan bergizi seimbang, kenakan pakaian yang panjang dan longgar dengan warna terang, kenakan payung, topi, atau pakaian panjang saat sedang di luar ruangan.

"Hindari aktivitas di luar ruangan dan gunakan masker. Lalu kita wajib mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak tercemar dan bergizi. Pada kenyataannya kita pun tidak bisa memilih tentang udara yang kita hirup setiap waktu, kalau ada polusi udara maka kita dipaksa untuk menghirup udara yang tercemar polutan yang akan merugikan kesehatan. Ingat, cuaca panas yang ekstrem ini tak boleh disepelekan akan berbahaya dampaknya. Mudah-mudah program rekayasa cuaca ini berhasil dan berhasil menurunkan polutan yang tak sehat," tutupnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement