Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Pemuda Pelaku Pabrik Narkoba Terancam Hukuman Mati, Motifnya Masalah Ekonomi

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2024 |14:13 WIB
5 Pemuda Pelaku Pabrik Narkoba Terancam Hukuman Mati, Motifnya Masalah Ekonomi
Polisi ungkap pabrik narkoba di Malang (Foto : MPI/Avirista M)
A
A
A

MALANG - Kebutuhan ekonomi jadi motif lima pemuda nekat menjalankan pabrik narkoba di Malang dikendalikan Warga Negara Asing (WNA) Malaysia. Memang dari lima orang tersangka, mayoritas berada di rentang usia antara 21 - 28 tahun.

Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Wahyu Widada menyatakan, lima pelaku yakni YC berusia 23 tahun, yang menjadi peracik utama produksi narkoba jenis ganja sintetis, pil ekstasi, dan pil xanax.

Ia dibantu oleh empat orang temannya yakni FP berusia 21 tahun, AR berusia 21 tahun warga Kecamatan Karang Bahagia, DA berusia 24 tahun warga Kecamatan Cikarang Utama, dan SS berusia 28 tahun warga Cikarang Utara, seluruhnya Kabupaten Bekasi.

Tak hanya itu, tiga orang kurir dan pengedar narkoba ganja sintetis yang sebelumnya diamankan di Apartemen Kalibata City, juga masih berusia muda, mereka yakni HA berusia 21 tahun warga Desa Simpangan, Cikarang Utara, RR (23) warga Karang Bahagia, dan IR 25 tahun, warga Cikarang Utara.

"Usia 20 - 21 ya ada, di antara para pelaku ini mereka pengangguran, mereka mencari pekerjaan," ucap Wahyu Widada, saat konferensi pers di rumah kontrakan yang dijadikan pabrik narkoba di Malang, Rabu (3/7/2024).

Para pelaku ini dipandu oleh beberapa orang di atasnya hingga akhirnya tersambung dengan WNA Malaysia yang disebut bernama Kent. Dari WNA Malaysia itulah kelimanya menjalankan produksi pembuatan tiga jenis narkoba berskala besar di rumah kontrakan Malang.

Tapi pihaknya masih mengembangkan dan mendalami siapa orang-orang di atasnya, yang menghubungkan antara kelimanya dengan pemilik pabrik narkoba WNA Malaysia ini.

"Ada orang-orang di tengah-tengah ini yang jadi perantaranya. Yang merekrut di sini, di sana jadi semacam mereka berusaha untuk memutus antara peracik , koki, dan juga dengan mereka yang mengedarkan di Jakarta pun itu orangnya juga mereka tidak saling kenal," paparnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement