Haedar menceritakan, bahwa sejak pendiri Muhammadiyah, Kiai Dahlan, bermukim di Mekah dan belajar dari Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, pemikiran pembaharuan telah menginspirasi Muhammadiyah.
Sejumlah tokoh Muhammadiyah, seperti Kiai Mas Mansur, yang menjabat Ketua PP Muhammadiyah pada tahun 1937 itu, juga merupakan lulusan Al-Azhar.
“Al-Azhar menjadi pusat pemikiran-pemikiran maju. Al-Azhar menjadi pusat untuk lahirnya para ulama besar di Indonesia,” ujar dia.
(Khafid Mardiyansyah)