Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tahukah Anda? Kamala Harris Sempat Menjadi Presiden AS Selama 85 Menit

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 22 Juli 2024 |15:50 WIB
Tahukah Anda? Kamala Harris Sempat Menjadi Presiden AS Selama 85 Menit
Kamala Harris sempat menjadi Presiden AS selama 85 menit (Foto: AP)
A
A
A

WASHINGTON - Jika Kamala Harris memenangkan nominasi presiden dari Partai Demokrat dan kemudian memenangkan pemilu Amerika Serikat (AS) pada November mendatang, dia akan menjadi wanita pertama yang memenangkan kursi kepresidenan AS.

Namun ini bukan pertama kalinya dia memegang kekuasaan sebagai presiden.

Pada tahun 2021, ketika Joe Biden dibius untuk kolonoskopi rutin, Harris sempat memegang kekuasaan menjadi Presiden AS selama 85 menit.

Selama lebih dari satu jam berkuasa, Harris menjalankan tugasnya dari kantornya di Sayap Barat Gedung Putih.

Saat itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan peralihan kekuasaan dalam keadaan seperti ini bukanlah hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan hal ini merupakan bagian dari proses yang diatur dalam konstitusi AS.

Amandemen ke-25, di luar konstitusi menyatakan: "Jika presiden diberhentikan dari jabatannya atau dia meninggal atau mengundurkan diri, wakil presiden akan menjadi presiden."

Transisi kekuasaan sementara dirinci dalam bagian ketiga amandemen tersebut, perubahan konstitusi yang disebabkan oleh pembunuhan Presiden Kennedy pada tahun 1963.

Seperti diketahui, Biden mengakhiri kampanye pemilihannya kembali pada Minggu (21/7/2024) setelah rekan-rekan Demokratnya kehilangan kepercayaan pada ketajaman mental dan kemampuannya untuk mengalahkan Trump. Biden mendukung Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat dari partainya.

Biden menghadapi keraguan yang semakin besar mengenai peluangnya untuk terpilih kembali setelah kinerjanya yang lemah dan goyah dalam debat televisi melawan Trump akhir bulan lalu.

Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai kandidat dari partai tersebut, melawan Donald Trump dari Partai Republik.

Harris mengatakan dia akan mencalonkan diri sebagai presiden dari Partai Demokrat setelah Biden mendukungnya sebagai penggantinya menyusul keputusannya untuk mundur dari kampanye pemilihannya kembali.

Dia berjanji akan mengerahkan segala upaya untuk kembali menyatukan Partai Demokrat dan mengalahkan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024.

"Melakukan segala daya untuk menyatukan Partai Demokrat, dan menyatukan bangsa kita untuk mengalahkan Donald Trump," tegasnya, dikutip BBC.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement