Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pertempuran Semakin Dekat, RS Nasser Harus Dilindungi di Tengah Serangan Mematikan

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |18:58 WIB
Pertempuran Semakin Dekat, RS Nasser Harus Dilindungi di Tengah Serangan Mematikan
Pertempuran Semakin Dekat, RS Nasser Harus Dilindungi di Tengah Serangan Mematikan (Foto: Reuters)
A
A
A

 “Kami mendapat peringatan lima menit bahwa ada ledakan di dekat sini dan dengan cepat kami melihat banyak pasien berdatangan, semuanya pada waktu yang sama, dengan berbagai macam luka dan banyak yang dalam kondisi sangat kritis dengan luka yang tampaknya tidak dapat disembuhkan. Saya melihat banyak luka kepala yang serius, fraktur terbuka pada tengkorak, beberapa fraktur wajah. Saya melihat luka ledakan yang memerlukan amputasi sebagian dan seluruh anggota tubuh,” terang Alice Worsley, Manajer Aktivitas Perawat MSF di Rumah Sakit Al Aqsa (Deir El Balah).

Seperti biasa ada luka akibat pecahan peluru. Sekitar 50% pasien yang ditangani adalah anak-anak, banyak yang mengalami luka serius yang memerlukan perawatan kritis.

“Kami memiliki seorang anak laki-laki berusia enam tahun yang mengalami luka bakar di 80% permukaan tubuhnya. Kami memiliki anak laki-laki lain berusia tiga atau empat tahun yang mengalami luka wajah yang serius dan kami harus memasang selang untuk membantunya bernapas,” lanjutnya.

Dia mengatakan perawat yang membantu menangani pasien ini adalah anggota keluarga anak tersebut. “Ia memberi tahu saya bahwa ibu anak tersebut telah tewas dalam serangan yang sama hari ini. Anak laki-laki itu memiliki gips di lengannya, yang berarti bahwa ia jelas telah terluka dalam perang ini belum lama ini. Jadi, ini adalah, setidaknya, kedua kalinya anak ini terluka dalam suatu kejadian,” ungkapnya.

Rumah sakit menerima ratusan pasien lebih banyak dari biasanya. Rumah sakit ini tidak memiliki ruang di ICU. Selain itu, unit gawat darurat tidak dapat lagi berfungsi dengan baik karena tempat tidurnya sudah penuh.

“Ini situasi yang menyedihkan, sebagian besar pasien yang kami lihat hari ini harus kami tangani di lantai atau dua anak di tempat tidur, karena tidak ada tempat tidur di UGD,” ujarnya.

Sering kali perawat dan dokter yang bekerja di rumah sakit berada di UGD untuk merawat anggota keluarga mereka yang terluka, yang sangat menyedihkan.

“Setiap hari di bulan Juli adalah hari-hari yang penuh kejutan,” kata Dr. Javid Abdelmoneim, pemimpin tim medis MSF.

“Pada tanggal 24 Juli, saya masuk ke balik tirai, dan ada seorang gadis kecil sendirian, sekarat sendirian. Dan itulah akibat dari sistem kesehatan yang runtuh yakni seorang gadis kecil berusia delapan tahun, sekarat sendirian di atas troli di ruang gawat darurat. Jika sistem kesehatan berfungsi dengan baik, dia pasti bisa diselamatkan,” terangnya.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement