Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pertempuran Semakin Dekat, RS Nasser Harus Dilindungi di Tengah Serangan Mematikan

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 30 Juli 2024 |18:58 WIB
Pertempuran Semakin Dekat, RS Nasser Harus Dilindungi di Tengah Serangan Mematikan
Pertempuran Semakin Dekat, RS Nasser Harus Dilindungi di Tengah Serangan Mematikan (Foto: Reuters)
A
A
A

Menurut Kementerian Kesehatan, tingkat ketersediaan darah di bank darah di rumah sakit Nasser sangat rendah setelah lima gelombang pasien masuk berturut-turut, dengan sekitar 180 orang meninggal dan 600 orang terluka.

Satu dari sepuluh orang yang menjadi sukarelawan untuk mendonorkan darah selama kegiatan pengumpulan darah yang didukung oleh MSF dari Kementerian Kesehatan, tidak layak untuk mendonorkan darah karena anemia atau kekurangan gizi.

Di rumah sakit Al-Aqsa, unit gawat darurat tidak dapat berfungsi dengan baik karena kewalahan menampung pasien. Sebelum perang, rumah sakit Al Aqsa memiliki sekitar 220 tempat tidur pasien. Saat ini, rumah sakit tersebut hanya menampung 550 – 600 pasien.

“Rumah sakit Al-Aqsa sudah menampung ratusan pasien melebihi kapasitas tempat tidurnya,” ungkap Worsley.

Kelebihan kapasitas terjadi setelah menerima pasien dari serangan Israel di sekolah Khadija di Deir Al-Balah pada 27 Juli.

“Situasinya sangat buruk: bahkan respons yang paling berdedikasi pun tidak selalu dapat menyelamatkan nyawa tanpa persediaan, tempat tidur, dan staf medis yang cukup,” ujarnya.

Pada tanggal 22 dan 27 Juli, pasukan Israel mengeluarkan dua perintah evakuasi di Khan Younis, yang mengakibatkan perpindahan massal lagi dan semakin mempersempit ruang gerak orang.

Menurut OCHA, dari tanggal 22 hingga 25 Juli, sekitar 190.000 warga Palestina mengungsi di Khan Younis dan Deir Al-Balah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejak dimulainya perang, diperkirakan 1,7 juta orang telah disarankan untuk pindah ke wilayah seluas 48 km2, yang mewakili 13 persen dari Jalur Gaza.

Meskipun apa yang disebut zona kemanusiaan terbukti tidak aman di Gaza, namun keberadaan wilayah tersebut tidak menghilangkan kewajiban pihak yang bertikai untuk melindungi warga sipil di mana pun mereka berada. Selama hampir 10 bulan perang berkobar, terlihat jelas bahwa tidak ada tempat di Gaza yang aman.

MSF menghimbau semua pihak untuk memastikan akses yang aman terhadap perawatan kesehatan dan menghindari evakuasi Rumah Sakit Nasser, yang akan membahayakan ratusan pasien.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement