Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBB Ungkap Israel Gunakan Anjing untuk Menyiksa Warga Palestina, Lalu Diseret ke Tahanan

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 31 Juli 2024 |18:14 WIB
PBB Ungkap Israel Gunakan Anjing untuk Menyiksa Warga Palestina, Lalu Diseret ke Tahanan
Laporan tentang penganiayaan terhadap tahanan di penjara Israel telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir (Foto: AP)
A
A
A

JENEWA - Ribuan warga Palestina telah dipindahkan secara paksa dari Gaza, terkadang dari tempat perlindungan bom, dan diseret ke tahanan di Israel di mana beberapa orang telah disiksa dan puluhan orang telah meninggal.

Hal ini terungkap melalui laporan kantor hak asasi manusia Perserikata Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (30/7/2024).

Laporan setebal 23 halaman ini didasarkan pada wawancara dengan tahanan yang dibebaskan dan korban serta saksi lainnya. Menurut laporan itu, banyak dari mereka yang ditangkap di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober dibawa ke pos pemeriksaan saat mereka melarikan diri dari serangan militer Israel atau dari sekolah dan rumah sakit tempat mereka berlindung.

“Seringkali, mereka ditutup matanya dan dibelenggu sebelum diangkut ke Israel dan ditempatkan di pusat militer seperti kandang dan dipaksa untuk tidak mengenakan apa pun kecuali popok untuk waktu yang lama,” terang laporan itu.

Laporan PBB mengatakan 53 tahanan meninggal dalam tahanan. "Kesaksian yang dikumpulkan oleh Kantor saya dan badan-badan lain menunjukkan serangkaian tindakan yang mengerikan, seperti penyiksaan dengan air dan pelepasan anjing ke tahanan, di antara tindakan-tindakan lainnya, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum humaniter internasional," kata Komisaris Tinggi PBB Volker Turk dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan tersebut.

Ia menyerukan pembebasan mereka segera serta pembebasan sandera yang tersisa dari antara 253 orang yang diculik di Israel dalam serangan 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang.

Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki tuduhan penganiayaan terhadap tahanan di fasilitas-fasilitas di Israel tetapi menolak berkomentar mengenai kasus-kasus tertentu. Militer Israel berencana untuk menghapus kamp Sde Teiman di gurun Negev yang disebut dalam laporan PBB dan oleh kelompok hak asasi Palestina sebagai lokasi penyiksaan tahanan.

Serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut yang berpenduduk padat meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Laporan tentang penganiayaan terhadap tahanan di penjara Israel telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

 

Umumnya mereka ditahan secara rahasia, tanpa diberi alasan penahanan atau akses ke pengacara.

Masalah tahanan telah menambah tekanan internasional terhadap Israel atas tindakannya dalam perang Gaza, yang kini mendekati dimulainya bulan ke-11. Pada bulan Mei, Departemen Luar Negeri AS mengatakan sedang menyelidiki tuduhan penyiksaan Israel terhadap tahanan Palestina.

Hal ini juga memicu ketegangan dalam negeri di Israel di mana minggu ini pengunjuk rasa sayap kanan menerobos kompleks militer tempat tentara Israel akan diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan atas dugaan penyiksaan terhadap tahanan Palestina.

Laporan PBB juga merujuk pada kondisi mengerikan yang dialami oleh sandera Israel di Gaza, termasuk kurangnya udara segar, sinar matahari, dan pemukulan, mengutip kesaksian dari mereka yang dibebaskan. Tahanan Palestina yang ditahan di Israel sebagian besar adalah laki-laki dan anak laki-laki dan mencakup berbagai orang seperti penduduk, dokter dan perawat serta pasien mereka, serta pejuang Palestina yang ditangkap, kata laporan itu.

Beberapa menjadi korban kekerasan seksual, tanpa menyebutkan jumlah insiden.

Laporan tersebut, yang dibagikan kepada pemerintah Israel dan otoritas Palestina, tidak menyebutkan berapa banyak tahanan yang telah dibebaskan. Seorang juru bicara PBB mengatakan tidak mungkin untuk memastikannya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement