Mereka menyerukan pembentukan pemerintahan sementara baru dengan peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus sebagai penasihat utamanya.
"Pemerintah mana pun selain yang kami rekomendasikan tidak akan diterima," terang Nahid Islam, salah satu organisator utama gerakan mahasiswa, mengatakan dalam video tersebut. Dia menambahkan bahwa Yunus telah setuju untuk mengambil peran tersebut.
"Kami tidak akan menerima pemerintahan yang didukung atau dipimpin oleh militer,” lanjutnya.
(Susi Susanti)