RUSIA - Pasukan Ukraina tetap berada di wilayah Kursk barat Rusia pada Jumat (9/8/2024) malam. Mereka terus melakukan serangan mendadak lintas perbatasan ke Rusia yang berakhir pada hari keempat.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka terus menangkis militer Ukraina, yang diklaim telah kehilangan lebih dari 280 personel dalam 24 jam terakhir. Namun angka ini belum diverifikasi secara independen.
Laporan menunjukkan bahwa pasukan Ukraina beroperasi lebih dari 10 km (enam mil) di dalam Rusia, serangan lintas perbatasan terdalam oleh Kyiv sejak Moskow melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.
Ukraina belum secara terbuka mengakui serangan tersebut, tetapi Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Kamis (8/8/2024) bahwa Moskow harus merasakan konsekuensi dari invasinya.
Pertempuran di Kursk secara bertahap semakin mendekati pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang mendorong badan nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk merilis pernyataan yang mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri secara maksimal. Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengimbau semua pihak untuk mengambil tindakan untuk menghindari kecelakaan nuklir dengan potensi konsekuensi radiologis yang serius.
Beberapa penduduk wilayah Kursk dievakuasi oleh pihak berwenang, dengan sekelompok orang memasuki stasiun kereta api pusat Moskow pada Jumat (9/7/2024).
"Ini mengerikan. Mereka mengebom,” terang seorang penduduk yang tidak disebutkan namanya kepada kantor berita AFP: