Seperti diketahui, AS telah berbulan-bulan memimpin negosiasi bersama Qatar dan Mesir, berharap untuk menjadi penengah kesepakatan yang akan mengakhiri serangan Israel yang hampir setahun di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditahan di daerah kantong itu sejak serangan teror Hamas pada 7 Oktober.
Sampai saat ini, AS telah mengungkapkan rincian terbatas dari pembicaraan tersebut, tetapi pejabat tersebut mengatakan bahwa setelah pembunuhan penyanderaan dan dengan komentar publik Netanyahu yang menuai reaksi keras, pemerintahan Biden merasa perlu untuk menyoroti apa yang sebenarnya ada di atas meja.
Informasi tersebut disampaikan setelah NBC News mengungkapkan bahwa keluarga sandera Amerika yang ditawan oleh Hamas telah mendesak Gedung Putih untuk mempertimbangkan secara serius untuk mencapai kesepakatan sepihak dengan kelompok militan tersebut guna mengamankan pembebasan orang-orang yang mereka cintai.
(Susi Susanti)