Sejarah Bahrain berawal dari zaman kuno. Bahrain merupakan kota utama peradaban Dilmun kuno. Posisi strategisnya di Teluk Persia menyebabkan munculnya kekuasaan dan pengaruh dari bangsa Arab, Persia, Babilonia, Asyur, Sumeria, dan Inggris.
Sepanjang sejarah, negara ini disebut sebagai "Tanah Keabadian" atau "Surga Raya" karena terkenal dengan mata air segar dan ladang pohon palem. Bahrain menjadi penghubung penting antara peradaban, seperti bangsa Fenisia di Levant, Mesopotamia di Irak kuno, dan Lembah Nil di Mesir Kuno.
Era modern Bahrain dimulai pada tahun 1783, setelah ditaklukkan oleh Ahmed Al Fateh, dan diperintah oleh keluarga Al Khalifa sejak saat itu. Shaikh Isa bin Salman Al Khalifa berkuasa pada tanggal 16 Desember 1961 dan dianggap sebagai salah satu pemimpin Arab pelopor yang membangun negara mereka berdasarkan keadilan dan stabilitas.
Ketika Raja Hamad bin Isa Al Khalifa mulai berkuasa pada tahun 1999, Bahrain memasuki era reformasi dan pembangunan baru dalam monarki konstitusional, sejalan dengan Piagam Aksi Nasional dan konstitusi yang diamandemen tahun 2002. Bahrain telah membuat beberapa prestasi perintis utama yang memberinya posisi terkemuka secara regional dan internasional.
(Maruf El Rumi)