Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putuskan Hubungan Diplomatik, Nikaragua Sebut Israel Negara Fasis Pelaku Genosida

Rahman Asmardika , Jurnalis-Minggu, 13 Oktober 2024 |15:00 WIB
Putuskan Hubungan Diplomatik, Nikaragua Sebut Israel Negara Fasis Pelaku Genosida
Kehancuran akibat pengeboman Israel di Gaza. (Foto: Reuters)
A
A
A

MANAGUA - Pemerintah Nikaragua telah mengumumkan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, yang semakin memperparah keterasingan negara itu di panggung global di tengah perangnya di Gaza.

Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengumumkan langkah tersebut kepada media pemerintah pada Jumat, (11/10/2024) setelah Kongres mengeluarkan resolusi yang menyerukan tindakan setelah peringatan satu tahun perang Gaza pada 7 Oktober.

Murillo, yang merupakan istri Presiden Daniel Ortega, mengatakan suaminya memerintahkan pemerintah untuk "memutus hubungan diplomatik dengan pemerintah Israel yang fasis dan melakukan genosida". Pengumuman tersebut sebagian besar bersifat simbolis, karena Israel tidak memiliki duta besar yang tinggal di ibu kota Nikaragua, Managua, dan hubungan antara kedua negara tersebut hampir tidak ada.

Namun, pengumuman itu muncul pada saat Israel sedang berada di bawah pengawasan diplomatik yang meningkat di tengah kampanye brutal di Gaza dan meluasnya serangan di seluruh Timur Tengah, termasuk di Lebanon.

Pada Sabtu, (12/10/2024) Kementerian Luar Negeri Palestina menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan bahwa mereka berharap keputusan tersebut akan "menjadi contoh bagi pemerintah sahabat lainnya untuk mengambil tindakan serupa, sebagai cara untuk meminta pertanggung jawaban Israel atas genosida yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina", demikian diwartakan Al Jazeera.

Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 42.000 orang, dan ribuan lainnya telah tewas dalam kampanye pengeboman di Lebanon, banyak di antaranya dalam beberapa minggu terakhir.

Pemerintah Nikaragua mengutuk perang Israel di Gaza pada Jumat dan mengatakan bahwa pertempuran tersebut sekarang "meluas ke Lebanon dan sangat mengancam Suriah, Yaman, dan Iran".

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement