Pada 14 Februari 2024, Korea Selatan dan Kuba secara resmi menjalin hubungan diplomatik, yang dianggap sebagai pukulan diplomatik bagi Korea Utara, yang selama ini memiliki hubungan dekat dengan Kuba. Han menegaskan komitmen kuat Kim untuk melanjutkan pengembangan hubungan historis antara Korea Utara dan Kuba, yang dianggap sebagai kebanggaan bagi warga Korea Utara.
Han baru menjabat sebagai duta besar setelah pendahulunya, Ma Chol-su, meninggalkan jabatannya pada bulan Maret. Hal ini dianggap sebagai tanda ketidakpuasan Korea Utara terhadap hubungan baru antara Korea Selatan dan Kuba. Presiden Diaz-Canel menyatakan bahwa tahun depan menandai peringatan 65 tahun hubungan diplomatik antara Korea Utara dan Kuba, dan mengusulkan agar kedua negara bekerja sama untuk merayakan pencapaian tersebut.
Sejak hubungan diplomatik Korea Selatan dan Kuba terjalin, media negara Korea Utara mengurangi pemberitaan mengenai Kuba. Ri Il-gyu, mantan penasihat politik di Kedutaan Korea Utara di Kuba, menyatakan bahwa Korea Utara tidak akan pernah meninggalkan hubungannya dengan Kuba.
(Rahman Asmardika)