“Di Gaza Tengah dan seluruh wilayah Gaza, hasilnya sangat baik, dan yang terbaik masih akan datang. Hamas tidak akan lagi ada di Gaza,” kata Netanyahu, melalui pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
Namun, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Sebuah laporan dari komite khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyelidiki perang Israel menuduh Israel melakukan tindakan menyerupai genosida, termasuk menggunakan kelaparan sebagai alat perang.
Komite menyatakan bahwa Israel telah menyebabkan banyak korban sipil dan kondisi yang mengancam nyawa bagi warga Palestina.
"Sejak awal perang, pejabat Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang mencabut kebutuhan dasar untuk hidup, seperti makanan, air, dan bahan bakar," ungkapnya. Hingga kini, hampir 44.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 104.000 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Sementara itu, pada Senin, (18/11/2024), para pemimpin G20 dalam pertemuan di Rio de Janeiro menyerukan gencatan senjata menyeluruh di Gaza. Mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan di Gaza dan eskalasi di Lebanon, sehingga mendesak penghentian kekerasan agar warga di Lebanon selatan dan Israel utara bisa kembali ke rumah mereka dengan aman.
(Rahman Asmardika)