Beberapa orang tua yang terdampak mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menemani anak-anak mereka untuk berkumpul di tempat "Pameran Natal Akhir Tahun" paling cepat pukul 05:00 pada Rabu, (18/12/2024) - lima jam sebelum acara dimulai.
Mereka berharap untuk mendapatkan sejumlah uang dan makanan karena penyelenggara telah berjanji untuk memberikan masing-masing 5.000 naira (sekira Rp52 ribu) kepada 5.000 anak serta menyediakan makanan gratis bagi para peserta.
Nigeria sedang bergulat dengan krisis ekonomi terburuknya dalam satu generasi, yang menjelaskan mengapa lebih dari 10.000 orang dilaporkan datang ke acara tersebut.
Telah terjadi beberapa insiden serupa tahun ini.
Pada Maret, dua mahasiswi tewas terinjak-injak di Universitas Negeri Nasarawa, Keffi, dekat ibu kota Abuja, ketika program pembagian beras oleh gubernur negara bagian tersebut menyebabkan kerumunan massa. Setidaknya 23 orang terluka.
Tiga hari kemudian di negara bagian utara Bauchi, setidaknya tujuh orang tewas dalam insiden terinjak-injak lainnya ketika seorang dermawan dan pengusaha memberikan bantuan sebesar 5.000 naira.
Sebelumnya pada Februari, lima orang dilaporkan tewas di Lagos ketika Layanan Bea Cukai Nigeria melelang karung beras yang disita.
Kerumunan massa yang menyerbu karung beras yang dilelang seharga sekira USD7 (sekira Rp114 ribu) menyebabkan lima orang tewas terinjak-injak dan puluhan lainnya terluka.
(Rahman Asmardika)