Dalam rekaman video yang beredar, terlihat dua kelompok pelajar SMP saling serang menggunakan senjata tajam. Tragisnya, para pelaku tawuran ini ternyata saling mengenal dan bahkan tinggal bertetangga. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh temannya, tetapi nyawanya tidak tertolong karena luka tusukan yang cukup parah.
Orang tua korban, Tata Sukanta, mengungkapkan, dirinya tidak menyangka pelaku yang dikenal sebagai kerabat dekat tega melakukan aksi kejam tersebut. Tata sangat terpukul atas kejadian ini dan berharap pihak berwenang segera menangani kasus ini dengan tuntas.
"Saya tidak menyangka, pelaku yang masih tetangga tega menusuk anak saya," ujar Tata Sukanta, Minggu (29/12/2024).
Sementara itu, Kapolsek Sukmajaya, AKP Rizky Firmansyah menyebut saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut sehingga belum ditetapkan tersangka dalam kasus penikaman tersebut. Pihaknya masih mengumpulkan alat bukti sambil menunggu hasil Visum Et Repertum dari RS Polri Kramatjati.
"(Pelaku) Belum kita masih mengumpulkan alat bukti, saksi sambil menunggu hasil visum kalau sudah keluar kita melakukan penetapan tersangka," kata AKP Rizky, Senin (23/12/2024).
AKP Rizky menjelaskan kronologis berawal dari keterangan saksi bahwa mereka nongkrong bareng di suatu tempat kopi dan janjian untuk melakukan aksi tawuran.
"Jadi berdasarkan keterangan saksi yang sudah kita periksa kurang lebih ada empat orang, salah satunya mengatakan bahwa mereka ini sebelum melakukan aksi tawuran nongkrong bareng di suatu tempat kopi di Jalan Merdeka, mereka janjian untuk melakukan aksi tawuran. Mereka bukan musuh, teman tongkrongan mereka janjian melakukan tawuran di titik tersebut," ucapnya.