Wafid pun mengatakan erupsi freatik cukup sering terjadi di dataran tinggi Dieng. Dalam lima tahun terakhir tercatat pernah terjadi erupsi freatik di Kawah Pagerkandang pada 14 Januari 2019, peningkatan konsentrasi dan aliran gas CO2 di Kawah Timbang pada 15 April 2020 dan 16 Januari 2023, erupsi freatik di Kawah Sileri pada 29 April 2021 dengan lontaran lumpur dalam radius kurang dari 500 meter.
Kemudian peningkatan kegempaan Kawah Sileri pada 13 Januari 2023, serta erupsi freatik di Kawah Siglagah pada 30 Juli 2021 yang menyemburkan lumpur dalam radius kurang dari 10 meter yang disertai dengan suara dentuman yang sesekali terdengar hingga jarak 100 meter. Terbaru pada 18 Desember 2024 yang lalu terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh ±100 meter ke arah utara sampai timur, ±25 meter ke arah barat, dan ±10 meter ke arah selatan.
Wafid pun mengimbau kepada masyarakat sekitar Kawah Sileri agar tetap tenang, tidak perlu ada pengungsian, dan tidak terpancing isu yang tidak jelas sumber beritanya. Selain itu telah melakukan pemeriksaan atau pengukuran konsentrasi gas di sekitar Kawah Sileri.