Dia mengungkap, musim hujan masih dipengaruhi adanya pengaruh Madden Julian Oscillation yang semakin bergerak ke arah Indonesia bagian Tengah dan adanya pengaruh seruakan udara dingin dari dataran tinggi di Asia atau dataran tinggi Siberia. Lalu, masih ada kondisi labilitas atmosfer secara lokal di beberapa wilayah Indonesia hingga masih ada pengaruh gelombang ekuator atau gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin.
"Kondisi latar belakangnya kurang lebih masih sama dalam sepekan ini. Bedanya munculnya bibit siklon tropis 90S, muncul di Selatan Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat serta bibit siklon yang berada di Selatan Banten 99S. Kemudian juga bibit siklon 96P di teluk Carpentaria Selatan Papua," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)