JAKARTA - Dua orang siswi berusia 14 tahun meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarainya tertemper kereta rel listrik (KRL) relasi Citayam-Nambo di perlintasan sebidang Kampung Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu 9 Februari 2025.
Mirisnya perlintasan sebidang liar itu tidak dilengkapi palang pintu. Lantas apakah KAI akan menutup perlintasan sebidang liar tersebut?
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan mengatakan KAI Commuter akan berkoordinasi dengan KAI Daop 1 dan pemerintah setempat untuk menutup perlintasan sebidang liar yang berada di lintasan Citayam-Nambo.
"KAI Commuter merupakan operator tidak memiliki kewenangan untuk menutup pintu perlintasan liar, namun demikian kami akan berkordinasi dengan KAI dan pemerintah setempat," kata Leza saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2025).
Leza mengimbau kepada pengendara untuk mengikuti aturan dengan tidak melintas pada pintu perlintasan yang tidak resmi, tidak melakukan aktivitas di sekitar rel karena membahayakan perjalanan kereta.
"Jadilah pengendara yang tertib dengan mengutamakan keselamatan dan tetap mendahulukan perjalanan kereta," ujarnya.
Okezone juga mengkonfirmasi Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko terkait penutupan perlintasan sebidang liar di wilayah Bojonggede, Kabupaten Bogor hanya saja belum mendapatkan jawaban.
Sebelumnya, Kapolsek Bojonggede, AKP Abdullah membenarkan insiden nahas tersebut dua korban siswi wanita meninggal dunia dilokasi usai tertemper KRL relasi Citayam-Nambo.
"(Korban meninggal dunia) 2 orang wanita, keduanya umur 14 Tahun sedang mengendarai motor Yamaha Xeon dari arah Selatan ke Utara, Namun, tertemper KA dari arah Barat ke Timur," ujar Abdullah.
Sementara itu terpisah, Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Depok, AKP Burhan menyebut kasus itu ditangani Unit Reskrim Polsek Bojonggede karena ada unsur kelalaian menyebabkan nyawa orang hilang.
"Ditangani Unit Reskrim Polsek Bojonggede, karena unsurnya kelalaian menyebabkan hilangnya nyawa orang Pasal 359 KUHP," ucap Burhan.
(Arief Setyadi )