“Oleh karenanya, masyarakat perlu diadvokasi agar peduli dan siap untuk merespon tanda-tanda bahaya alam, sama baiknya dengan memahami peringatan resmi,”ujarnya.
“Pembangunan kapasitas untuk kesiapsiagaan masyarakat dalam mempertahankan diri harus menjadi program yang berkelanjutan di Ambon dan sekitarnya,” tandasnya.
Ketua Tim Mitigasi Tsunami Samudera Hindia dan Pasifik BMKG Suci Dewi Anugrah menjelaskan dari peristiwa tsunami ini, BMKG akan terus mengembangkan Sistem Peringatan Dini Tsunami.
Sebagai langkah konkrit, BMKG mendampingi masyarakat kota Ambon dalam meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan menghadapi potensi tsunami di masa mendatang dengan mewujudkan Masyarakat Siaga Tsunami atau Tsunami Ready Community.
Sejak tahun 2023, BMKG mendampingi Negeri Hative Kecil dan Negeri Galala dengan melaksanakan Sekolah Lapang Gempabumi, dan diikuti rangkaian simulasi gempabumi potensi tsunami.