Menurut Kaming, jumlah warga yang mengungsi tercatat 1.265 jiwa dari 426 kepala keluarga, Balita dan bayi mencapai 62 jiwa. Jumlah rumah ibadah yang terdampak sebanyak 6 buah bangunan.
"Saat ini, masih pendataan jumlahnya pasti bertambah karena air masih tinggi," kata Kaming.
Kaming mengatakan, banjir di Desa Karangligar terjadi akibat luapan air Sungai Citarum dan Sungai Cibeet yang melintasi Desa Karangligar. Meski sering kebanjiran, namun banjir kali ini sedikit berbeda karena terjadi disaat warga sedang menjalani ibadah puasa.
"Warga Sholat Tarawih juga menggunakan perahu ke masjid yang masih bisa digunakan. Kebanyakan tempat ibadah kebanjiran hanya satu masjid aja yang masih aman untuk ibadah," ujarnya.
(Arief Setyadi )