Upaya tersebut menghadapi berbagai tantangan, di antaranya masalah cuaca, alih fungsi lahan, dan minimnya SDM."Petani banyak yang senior, yang muda-muda susah terjun ke sawah," ujarnya.
Adapun Wakil Dirut PT. Pupuk Indonesia Gusrizal memastikan adanya pabrik pupuk di sentra-sentra pangan tanah air. Sehingga tidak ada lagi alasan pupuk sulit didapat dan harganya mahal. "Secara produksi ada 14 juta ton, yang disubsidi 9,5 juta ton," ungkap Gusrizal.
Ia memastikan PT. Pupuk Indonesia berusaha keras menyediakan pupuk di manapun sentra-sentra pertanian berdiri untuk memudahkan petani mengaksesnya.
"Pupuk berkontribusi 62% produktivitas tetapi harganya hanya 23%, dan jika pupuk subsidi bisa mengurangi biaya produksi sampai 9%," pungkasnya.
(Fahmi Firdaus )