"Presiden Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 jelas sangat memahami dan memiliki ilmu mengenai keamanan dalam negeri yang dapat dibagikan kepada siapapun yang membutuhkan, termasuk kepada anggota Polri peserta didik Sespimen," sambungnya.
Poengky kembali menegaskan bahwa kunjungan tersebut tidak menunjukkan keberpihakan politik dan loyalitas ganda. "Saya menganggap relevan jika mereka berdiskusi dengan Pak Jokowi. Saya tidak menganggap hal tersebut menunjukkan keberpihakan Polri pada politik dan loyalitas ganda," katanya.
"Dalam mencari ilmu, kita bebas berdiskusi dengan siapapun. Justru jika ada pembatasan seseorang dalam mencari ilmu, hal tersebut yang justru melanggar hak seseorang untuk pintar," sambungnya.
Oleh karenanya, Poengky menilai bahwa kunjungan tersebut merupakan hal biasa, dan tidak perlu diperdebatkan. "Saya menganggap kunjungan peserta Sespimen Polri ke kediaman Presiden ke-7 RI Bapak Joko Widodo untuk bersilaturahmi dan berdiskusi, adalah suatu hal yang biasa dan tidak perlu disikapi terlalu sensitif dan penuh prasangka, karena hal tersebut justru akan membuat kita terkotak-kotak," tuturnya.
(Puteranegara Batubara)