Kristomei memastikan, mutasi itu hanyalah kebetulan. Mutasi itu yang diterbitkan itu juga menurutnya diakomodir untuk perwira tinggi yang harus segera pensiun.
"Kalau memang kebetulan, apa boleh buat. Kalau dibilang timing-nya tepat, sekarang gini kenapa Skep itu harus dikeluarkan di akhir bulan April, itu karena untuk mengakomodir pada tanggal 1 Mei itu ada Pati yang harus pensiun," tutur dia.
Pada akhirnya mutasi itu pun dibatalkan bukan karena ada protes terkait itu. Kristomei menjelaskan, dalam prosesnya ternyata ada jabatan-jabatan yang belum bisa ditinggalkan.
"Setelah dievaluasi berikutnya ada saran dari staf, bahwa beberapa Pati yang di bawahnya Pak Kunto, alurnya Pak Kunto itu belum bisa bergerak karena tugas dan tanggung jawabnya hari ini yang belum selesai," tandasnya.
(Arief Setyadi )