Sementara itu J-10C dilengkapi dengan rudal PL-8, PL-10, PL-12, SD-10A dan PL-15. PL-10, yang merupakan rudal udara ke udara dari jarak menengah hingga jarak jauh dengan pencari radar aktif. PL-15 adalah rudal udara-ke-udara jarak jauh yang dipandu radar aktif dan sangat canggih. Memiliki radar pencari AESA dengan jangkauan 145+ km.
Untuk pertarungan jarak dekat J-10C memiliki meriam Gryazev-Shipunov GSh-23 23mm. pesawat ini juga dilengkapi dengan berbagai bom, termasuk bom berpemandu presisi LS-6, bom luncur LS-6, bom berpemandu laser LT-2, rudal antikapal YJ-9E, dan rudal antiradiasi YJ-91.
Harga satu jet Rafale diperkirakan sekitar USD100 juta, bahkan spesifikasi yang digunakan angkatan udara India diperkirakan mencapai USD268 juta, menjadikannya salah satu jet tempur generasi ke-4 termahal di dunia. Di sisi lain, harga J-10C diperkirakan ‘hanya’ sekira USD40-50 juta per unit, jauh lebih murah daripada Rafale.
Saat ini beberapa negara telah membeli Rafale untuk digunakan oleh Angkatan udaranya, termasuk seperti Mesir, India, dan Indonesia. Rafale pertama Indonesia diperkirakan akan hadir pada 2026 mendatang.
Sementara itu J-10C dijual ke negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan China, seperti Pakistan dan Myanmar.
Dengan kesuksesan Pakistan dalam menggunakan J-10C pada pertempuran terbaru ini bukan tidak mungkin J-10C akan mendapatkan lebih banyak peminat. Ini terutama dengan mempertimbangkan harganya yang jauh lebih murah dibandingkan jet tempur Barat.
(Rahman Asmardika)