Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kronologi Christiano Tabrak Mahasiswa UGM versi Orangtua, Teriak Minta Tolong hingga Dibawa Polisi

Arief Setyadi , Jurnalis-Minggu, 01 Juni 2025 |21:18 WIB
Kronologi Christiano Tabrak Mahasiswa UGM versi Orangtua, Teriak Minta Tolong hingga Dibawa Polisi
Setia Budi Tarigan, orangtua Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA – Setia Budi Tarigan, orangtua Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan mengungkapkan kronologi kecelakaan yang menewaskan Argo Ericho Achfandhi, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2024. Argo tewas setelah ditabrak Christiano saat mengemudikan mobil BMW.

Budi mengaku mendapat telepon dari Christiano tentang kecelakaan tersebut sekitar pukul 1.15 WIB, Sabtu 24 Mei 2025. Kemudian, dirinya langsung berangkat ke Yogyakarta pagi-pagi.  

“Setibanya di Yogya, saya langsung menuju Polresta Sleman untuk bertemu dengan putera saya Christiano,” katanya, Minggu (1/6/2025).

Selanjutnya, lanjut Budi, menuju RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan kepada almarhum Argo. Melalui perantara bapak kos Argo, ia diperkenankan langsung berbicara dengan Ibunda Argo, Meiliana untuk menyatakan belasungkawa.

Ia juga meminta izin untuk mengurus jenazah Argo sampai kepada pemberangkatannya ke rumah duka di Cilodong, Depok. Selain itu, dirinya juga mengirimkan perwakilan keluarga untuk mengurus hal-hal yang dibutuhkan di rumah duka sampai pada pemakaman. 

“Pada kesempatan ini izinkan sekali lagi saya menyampaikan dukacita yang mendalam kepada Ibunda Meiliana dan keluarga besar almarhum Ananda Argo. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Saya dan istri saya, atas nama Christiano Tarigan memohon maaf sebesar-besarnya atas peristiwa yang sama-sama tidak kita inginkan ini,” imbuhnya. 

 

Budi memastikan, saat kejadian kecelakaan, Christiano berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong Argo hingga aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri. 

Setelah itu, Christiano dibawa aparat ke Polresta Sleman. “Sejak saat itu putera saya Christiano menjalani proses pemeriksaan sampai ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polresta Sleman,” imbuhnya.

Ia menekankan, sebagai orang beriman dan warga negara yang taat, berkomitmen untuk terus menjalani proses hukum ke depannya. Dari awal di Polresta Sleman, ia bersama sang istri selalu mendampingi Christiano tanpa menggunakan jasa pengacara maupun pengamanan lainnya. 

“Di saat-saat berat ini memang saya didampingi oleh beberapa teman, keluarga dan sahabat dekat kami,” tuturnya.

Budi menegaskan, ketika mengemudi, kondisi Christiano bersih dari pengaruh alkohol, obat-obatan dan narkotika. Hal ini sudah dibuktikan oleh hasil test urine-nya yang semuanya negatif.

“Pada kesempatan ini juga, saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang dirugikan atas kegaduhan yang terjadi akibat peristiwa ini termasuk tempat saya bekerja maupun institusi lain. Semua ini merupakan murni permasalahan keluarga kami,” tuturnya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement