Keempat, Manusia dan Mobil: Diperbudak waktu. Manusia menciptakan kendaraan untuk bergerak cepat, tapi akhirnya dikendalikan oleh waktu.
"Kita menciptakan mobil karena dikejar janji. Tapi lama-lama, kita yang dikejar-kejar waktu. Ini tekanan eksistensial," katanya.
Kelima, Mobil sebagai Simbol Hasrat. Rocky menyoroti fenomena fetisisme kendaraan-ketertarikan seksual pada kendaraan. Mobil bukan sekadar alat, tapi simbol status dan ego.
"Mobil menyatu dengan diri pemiliknya. Di jalan, ia bukan sekadar benda, tapi subjek yang bersaing," ujar Rocky.
Rocky menegaskan, bahwa wajah peradaban bangsa bisa dilihat dari lalu lintasnya.
"Jika ingin tahu siapa kita sebenarnya, lihatlah cara kita mengemudi dan berbagi jalan. Di sana ego, empati, dan etika saling bertabrakan," tandasnya.
(Awaludin)