"Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan," katanya, seraya menambahkan bahwa masa depan Iran adalah "perdamaian atau tragedi," dan ada banyak target lain yang dapat diserang oleh militer AS.
"Jika perdamaian tidak segera terwujud, kami akan menyerang target-target lain itu dengan presisi, kecepatan, dan keterampilan."
Namun, laporan media Iran menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan berarti akibat serangan tersebut dan fasilitas-fasilitas nuklir yang dbom masih berfungsi.
Dengan serangan ini, AS dianggap telah masuk ke dalam perang Israel-Iran dan terlibat langsung dalam konflik. Perang pecah pada Jumat, 13 Juni 2025 setelah Israel melancarkan serangan ke Iran, yang membunuh beberapa pejabat militer dan ilmuwan nuklir negara itu.
(Rahman Asmardika)