Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polri untuk Masyarakat: Humanis Melayani Lebih dari Sekadar Polisi

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Senin, 23 Juni 2025 |18:39 WIB
Polri untuk Masyarakat: Humanis Melayani Lebih dari Sekadar Polisi
Polri untuk Masyarakat: Humanis Melayani Lebih dari Sekadar Polisi (Foto Ilustrasi: Okezone)
A
A
A

3. Humanis melayani lebih dari sekadar Polisi

Polri dewasa ini bertugas lebih dari sekadar Polisi. Kegiatan humanis personel Korps Bhayangkara banyak luput dari kamera liputan awak media, khususnya mereka yang bertugas di daerah-daerah. 

Bripka Joko Hadi Aprianto contohnya. Sosok Bintara Polsek Samarinda Hulu, Kalimantan Timur (Kaltim) itu selain menjadi Polisi, sehari-hari juga seorang penggali kubur. Joko menjadi tukang gali kubur untuk masyarakat yang kurang mampu. Ia tak menerima bayaran sepeser pun dari pihak keluarga. 

Berkat aksinya, Kapolri menyempatkan untuk bertemu dan berdialog langsung dengan Joko. Menurutnya, apa yang dilakukan tersebut adalah bentuk kemuliaan serta konsistensi seorang polisi yang menyerahkan seluruh jiwa raganya guna melayani masyarakat Indonesia. 

Sejurus kemudian, aksi heroik seorang anggota polisi, Bripka Abdul Syahid viral di media sosial usai merelakan dijadikan sebagai jembatan hidup. Bripka Syahid rela badannya diinjak oleh seorang ibu dan anaknya saat ingin melintasi jalan yang terputus akibat bencana longsor di Kecamatan Sengkongkang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Saat itu, Bripka Syahid yang juga merupakan seorang Bhabinkamtibmas  mencoba untuk menyeberangkan ibu dan anak. Ia menidurkan badannya di antara jalan yang renggang akibat jembatan putus karena banjir bandang sehingga ibu tersebut bisa melintas. Aksi humanis lainnya ditampilkan oleh anggota Polri dari Polsek Sagalaherang Polres Subang, Bripka Erick. Ia meluangkan waktu untuk membantu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Desa Cintamekar Subang, Jawa Barat.

Bripka Erick berusaha keras untuk membangun tempat yang digunakan bagi para ODGJ belajar mengaji bersamanya. Meskipun sempat mendapat penolakan dari warga setempat, namun semangatnya tidak padam sedikit pun.

Aipda Muhammad Ivan, anggota Polres Singkawang, Kalimantan Barat, juga mengabdikan hidupnya kepada masyarakat. Dia pun sengaja membangun hotel gratis bagi para lansia di kotanya. Keinginan untuk merawat orang tua, kata Ivan, adalah salah satu cara untuk bermanfaat bagi banyak orang. Dan hal itu akan terus dia lakukan hingga akhir hayatnya, hingga Tuhan memanggilnya.

Mereka adalah cerminan lebih dari sekedar Polisi. Mereka hanya beberapa contoh dari banyaknya personel Korps Bhayangkara yang memberikan pengabdian hidup demi masyarakat. 

4. Raih kepercayaan publik: budayakan maksimal melayani dan pemolisian modern 

Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengungkapkan kepuasan maupun kepercayaan publik yang tinggi dapat kembali diraih Polri dengan melakukan budaya maksimal melayani hingga pemolisian modern. Bila perlu bisa gunakan istilah polisi dilarang tidur untuk memberikan pelayanan kepada publik. 

"Budaya kerja maksimal melayani masyarakat harus ditingkatkan. Misalnya, walaupun lelah, tapi pada jam 12 atau 1 malam ada kejahatan dan sebagainya ditangani dengan pendekatan humanis di tengah level tekanan tinggi berbagai kasus yang ada dan waktu dini hari itu," kata Anam. 

Kemudian, kata Anam, Polri juga harus memperkuat infrastruktur teknologi. Baik dari segi penegakan hukum serta pelayanan masyarakat. 

Polri sendiri diketahui telah memanfaatkan kemajuan teknologi. Kini, ada layanan Hotline 110 untuk masyatakat selama 24 jam melaporkan kejahatan, kecelakaan, kerusuhan, bencana alam, maupun ancaman lainnya. 

Di fungsi lalu lintas, Korps Bhayangkara kini mengedepankan tilang elektronik atau ETLE. Dari segi adminitrasi terdapat Samsat Digital, SIM dan STNK Online. Dibentuk pula pelayanan Aplikasi Presisi Online, yang didalamnya mencakup SKCK Online, SP2HP, e-Tilang, hingga Propam/Dumas Presisi. Langkah tersebut dibilang positif, lantaran mengurangi proses tatap muka yang terkadang menjadi celah untuk terjadinya pelanggaran. 

"Budaya kerja maksimal jauh humanis dan penggunaan infrastruktur teknologi harus maksimal," ujar Anam. 

5. Penegakan hukum berantas kejahatan 

Polri merupakan garda terdepan dalam rangka memberantas seluruh kejahatan yang meresahkan dan mengganggu masyarakat. Mulai dari pemberantasan narkoba, judi online, premanisme, penipuan, kejahatan jalan, praktik korupsi, pembunuhan, kerusuhan serta kriminalitas yang melibatkan kerah putih. 

Kejahatan yang memanfaatkan teknologi pun kini menjadi salah satu konsentrasi dari jajaran reserse Polri. Mengingat, kian banyak hoaks serta penipuan yang kerap menggunakan AI. 

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengingatkan kepada seluruh jajaran kepolisian di Tanah Air agar melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal itu guna terciptanya keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. 

Di samping itu, Muhammadiyah juga berharap kepolisian bisa menjadi sebagai penegak hukum yang bisa dipercaya serta mampu memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan prima kepada masyarakat. 

"Kami juga berharap agar kepolisian benar-benar menjaga jati diri dan kepribadiannya," ujar Anwar Abbas dihubungi Okezone terpisah. 

Dia mengingatkan seluruh jajaran kepolisian agar konsisten dan komitmen dengan sumpah yang telah mereka ucapkan karena janji mereka itu tidak hanya kepada manusia tetapi juga janji kepada Tuhan. "Jika janji tersebut dilanggar maka akan mendapatkan hukuman di dunia dan akhirat," ungkapnya. 

Anwar Abbas berharap, di usianya yang ke- 79 tahun, citra polisi di negeri ini akan semakin baik sehingga kehadirannya  benar-benar dapat dirasakan masyarakat luas. "Jika perubahan itu dilakukan kami yakin kehadiran Polri benar-benar dirasakan manfaatnya untuk masyarakat," tutupnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement