Di sisi lain, kata Ribut, tim penyelam yang lolos pemeriksaan kesehatan awal mulai mempersiapkan penyelaman jika kondisi bawah laut mendukung. Para penyelam ini juga masih menunggu hasil analisis cuaca dan kondisi arus perairan demi keselamatan tim juga.
"Operasi penyelaman baru bisa dilakukan setelah kami memiliki data lengkap tentang kontur dasar laut dan arus perairan," kata dia.
Pihaknya juga akan melapor ke pemerintah pusat jika objek tersebut dipastikan sebagai KMP Tunu Pratama Jaya. Pengangkatan akan diusulkan sesuai regulasi International Maritime Organization (IMO).
"Kami akan melapor ke pemerintah pusat, untuk menambah waktu operasi SAR guna dilakukan pengangkatan kapal sesuai IMO regulation," tukasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 23.15 WIB Rahu (2/7/2025) atau 00.15 WITA pada Kamis (3/7/2025) muncul kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain, terhadap. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.