Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya sekitar pukul 23.15 WIB, Rabu 2 Juli 2025, atau 00.15 WITA, Kamis 3 Juli 2025, memunculkan kode merah dari tim operator Pelabuhan Gilimanuk dan salah satu nahkoda kapal lain. KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dan dilaporkan mengalami kebocoran mesin kapal.
Sekitar pukul 00.19 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan mengalami blackout, alias insiden kehilangan daya di tengah laut. Total ada sebanyak 53 penumpang dalam manifes dan 12 kru kapal yang bertugas. Kapal itu juga membawa 22 kendaraan dari berbagai jenis.
Proses pencarian dilakukan setiap hari sejak pukul 07.00 hingga 19.00 WIB. Namun, operasi pencarian itu juga memperhatikan kondisi cuaca yang dinamis di Selat Bali. Hingga Selasa siang, sebanyak 40 orang ditemukan, di mana 30 orang dinyatakan selamat, 10 orang tewas, serta sisanya 25 orang masih dalam pencarian.
Proses pencarian pun dilakukan hingga hari ketujuh, melibatkan ratusan personel gabungan, baik dari laut, darat, maupun udara. Penyisiran dari laut dilakukan mulai dari Perairan Tanjungwangi, yang merupakan perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Situbondo, hingga ke selatan.
Hal serupa juga dilakukan pada pencarian di laut di Selat Bali, yang mengarah hingga ke pesisir selatan, tepatnya di Pebuahan Banyu Biru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yang berjarak lebih dari 60 kilometer dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
(Angkasa Yudhistira)