Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gibran ke Penerima BSU: Uangnya Jangan Dipakai Judol dan Beli Rokok!

Binti Mufarida , Jurnalis-Minggu, 03 Agustus 2025 |09:39 WIB
Gibran ke Penerima BSU: Uangnya Jangan Dipakai Judol dan Beli Rokok!
Wapres Gibran Rakabuming Raka (Foto: Dok/Binti M)
A
A
A

JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka memberikan pesan khusus kepada penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) saat meninjau penyaluran di Kantor Pos Mataram, Jl. Sriwijaya, Punia, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menekankan agar BSU tidak digunakan untuk judi online (judol).

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan bantuan untuk keperluan yang produktif, khususnya bagi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak.

“Saya mohon uangnya dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Jangan ada yang judol (judi online), tapi saya yakin di sini tidak ada yang judol,” pesan Gibran dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/8/2025).

Gibran pada kesempatan itu menegaskan bahwa BSU harus benar-benar sampai ke masyarakat yang membutuhkan, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil. Ia pun menitipkan pesan kepada jajaran kementerian, pemerintah daerah, dan para direksi BUMN terkait untuk mengawal penyaluran bantuan hingga terealisasi 100 persen.

“Nanti mungkin challenge-nya pada saat penyerahan bantuan di remote area, area-area terpencil. Saya minta tolong Pak Gubernur, para Dirut untuk bisa membantu juga agar masyarakat yang berhak menerima benar-benar bisa menerima manfaatnya,” tegas Wapres dalam sambutannya.

Ia juga memberikan pesan khusus kepada para penerima laki-laki agar tidak langsung membelanjakan bantuan untuk keperluan yang kurang penting.

“Saya titip juga, terutama untuk yang bapak-bapak, ketika menerima bantuan jangan langsung ke warung beli rokok. Lebih baik uangnya untuk beli sembako, untuk anak-anaknya. Ini kan tahun ajaran baru, untuk beli buku, untuk beli tas,” imbaunya.

Dalam acara ini, hadir 200 penerima manfaat, dengan rincian 50 orang melalui bank Himbara dan 150 orang melalui Kantor Pos. Selain itu, sekitar 10 orang penerima masih dalam proses pencairan. Penyaluran dana sebesar Rp300 ribu per bulan ini ditujukan untuk membantu pekerja yang terdampak beban ekonomi.

Penyaluran BSU di NTB telah menjangkau lebih dari 125 ribu pekerja, dengan 57.676 di antaranya berasal dari Kota Mataram. Sementara itu, secara nasional per 1 Agustus 2025 pukul 08.49 WITA, BSU telah berhasil disalurkan kepada 14.960.759 pekerja dari total 15.521.909 pekerja yang telah ditetapkan sebagai penerima, atau setara dengan 96,38 persen tingkat keberhasilan salur.

Kinerja ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding data sebelumnya, setelah dilakukan pembaruan dan pengurangan jumlah gagal salur, khususnya dari penyaluran melalui PT Pos Indonesia. Total realisasi anggaran yang telah tersalurkan mencapai Rp9,59 triliun, dengan angka gagal salur tersisa sebanyak 98.434 penerima.
Dalam acara ini, Gibran turut menyerahkan dana BSU secara simbolis kepada tiga orang penerima serta berdialog langsung untuk mendengar testimoni mereka yang dipandu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli.

Salah satu penerima BSU, Yayu Sumarni, yang bekerja sebagai sales di PT Terus Jaya Abadi, menyampaikan rasa syukurnya karena untuk pertama kalinya ia menerima bantuan subsidi tersebut. Bantuan disalurkan melalui Kantor Pos dan telah ia ambil pada tanggal 28 Juli lalu.

"Alhamdulillah, baru pertama kali ini saya menerima. Lewat pos, diambilnya tanggal 28 kemarin," ujar Yayu saat berdialog dengan Wapres.

Saat ditanya apakah bantuan tersebut masih tersisa, ia menjawab, "Sudah dipakai separuh, Pak."

Ia pun menyampaikan harapannya agar program BSU dapat terus berlanjut. "Harapannya, semoga BSU-BSU ini tetap kita akan dapat, Pak. Kalau bisa ada lagi," ucapnya penuh harap.

Usai dialog bersama para penerima manfaat, Wapres meninjau langsung proses pencairan BSU di loket Kantor Pos. Proses pelayanan pencairan BSU di Kantor Pos berlangsung dari pukul 07.30 hingga 22.00 WITA.

Turut hadir dalam acara yakni, Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, Wakil Gubernur NTB, Indah Dhamayanti Putri, Plt. Direktur Utama PT Pos Indonesia, Endi Pattia Rahmadi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement