Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Kali Erupsi, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik hingga 900 Meter

Avirista Midaada , Jurnalis-Minggu, 03 Agustus 2025 |10:05 WIB
4 Kali Erupsi, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik hingga 900 Meter
Erupsi Gunung Semeru (Foto: Dok/Avirista M)
A
A
A

MALANG – Aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus terlihat. Sepanjang Minggu pagi (3/8/2025), sudah empat kali gunung tertinggi di Pulau Jawa yang ada di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang itu mengeluarkan abu vulkanik, pertanda ada erupsi.

Informasi yang dihimpun dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, empat kali erupsi yang mengeluarkan abu vulkanik itu terjadi sejak pukul 00.11 WIB dengan ketinggian abu terpantau mencapai 400 meter di atas puncak kawah. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.

Erupsi kedua yang visualnya terlihat mengeluarkan abu terjadi pada pukul 05.17 WIB dengan ketinggian abu mencapai 900 meter dari atas puncak gunung, dengan warna kelabu. Pergerakan abu menuju ke arah selatan. Pukul 06.00 WIB, lagi-lagi Gunung Semeru kembali terjadi erupsi.

 

Tinggi kolom abu teramati mencapai 600 meter dari atas puncak gunung. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

"Terjadi erupsi Minggu pukul 08.04 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak gunung. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik," kata Mukdas Sofian, petugas Pos PGA Semeru.

Mukdas menjelaskan, sepanjang Sabtu sejak pukul 00.00–24.00 WIB, Gunung Semeru sudah terjadi 39 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–22 mm, dan lama gempa 61–241 detik. Gunung Semeru juga terjadi dua kali gempa guguran dengan amplitudo 6–7 mm dan lama gempa 78–79 detik.

"Terjadi 9 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3–8 mm, dan lama gempa 42–67 detik, dua kali harmonik dengan amplitudo 2–8 mm, dan lama gempa 88–91 detik," kata dia kembali dalam laporannya.

Kemudian, terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 20 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 17 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 15 mm, S-P 8 detik dan lama gempa 41 detik, serta 6 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5–12 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 44–110 detik.

"Kesimpulannya, aktivitas Gunung Semeru berada di level II waspada. Kami meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi," ucapnya.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, disebabkan potensi area terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat termasuk pendaki juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar, termasuk mewaspadai adanya potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," ujarnya.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). 

Saat ini, pendakian ke Gunung Semeru sudah dibuka untuk umum, tapi aktivitas pendakian masih terbatas hingga Danau Ranukumbolo, serta dibatasi maksimal kuota 200 orang per harinya.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement